Kamis, 09 Oktober 2014

Teori Organisasi Umum "Opini"

Opini

            Sebelum mengawali artikel ini saya ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Ira yang telah memberikan tugas Softskill yang menurut saya sangat kreatif. Karena saya suka sekali menulis, jadi tugas ini merupakan tugas yang mengasyikan (walaupun pada awalnya saya berfikir “Duh kok softskill sekarang jadi lebih ribet dari 2 semester sebelumnya ya. Dan mungkin akan jadi PR bgt nih harus menulis artikel sampai 15 blm lagi makalahnya” tapi setelah ibu bilang artikel bebas tentang apapun saya jadi kembali bersemangat). Ya walaupun tutur bahasa dan gaya penulisan saya masih belum begitu sempurna dan mungkin akan terkesan begitu kaku semoga bermanfaat.
            Pada artikel ini saya membuat opini tentang Ibu Ira terkait dengan apa yang Ibu sampaikan tadi. Semua penyampaian Ibu dalam menyampaikan apa dan maksud dari softskill yang selama 2semester ini saya pelajari tadi sangat menjelaskan betapa softskill adalah bagian yang tidak kalah penting dengan hardskill. Saya menyukai bagaimana Ibu menjelaskan. Semua terlihat nyaris sempurna, penampilan, tutur bahasa, ketegasan Ibu dalam menjelaskan, dan juga cara pandang Ibu terhadap Dunia. Jarang saya temukan ada seorang Ibu, seorang Istri, seorang Dosen, bahkan juga seorang Mahasiswa yang dapat menyeimbangkan semua pekerjaannya dalam satu harmoni yang berjalan seimbang seperti Ibu. Mungkin memang banyak Ibu-Ibu lainnya yang juga memiliki kesibukan yang sama dengan Ibu tapi saya tidak begitu yakin apakah mereka bisa menyeimbangkan semua pekerjaannya seperti yang Ibu lakukan saat ini setiap harinya. Mungkin artikel ini terkesan terlalu menyanjung, namun saya yakin banyak mahasiswa yang juga sependapat dengan saya mengenai Ibu. Pada penjelasan Ibu tadi saya paling menyukai ketika Ibu meluruskan pemikiran seorang Ibu yang baru membuka usaha rajutnya dan Ibu itu meminta bayaran kepada Ibu-Ibu lain yang dia ajarkan merajut, ketika Ibu meluruskan bahwa Ide dan kreatifitas tidak akan pernah habis, saya sangat setuju. Otak manusia memiliki jutaan Ide yang tidak akan pernah ada habisnya. Satu otak manusia dengan otak manusia lainnya pastilah berbeda. Maka tidak seharusnya Ibu tersebut merasa Ide atau kreatifitasnya akan dicuri atau merasa dirugikan hanya dengan mengajarkan seni merajut tersebut. Saya pribadi percaya bahwa semakin ilmu yang kita miliki kita bagikan keorang lain maka ilmu kita pun akan semakin bertambah. Saya juga meyukai bagaimana Ibu mencoba bernegosiasi dengan Pengrajin saat Ibu ingin melakukan Penelitian. Pada saat Ibu bernegosiasi Ibu dapat mengerti kekhawatiran Pengrajin tersebut hingga akhirnya Ibu diizinkan untuk melihat langsung pembuatan pola-polanya. Saya pun berfikir demikian, untuk dapat dimengerti orang lain kita tidak dapat memaksakannya. Kita perlu lebih dulu mengerti orang tersebut, barulah secara perlahan mengajaknya untuk juga lebih mengerti kita.

            Mungkin hari ini adalah hari pertama saya bertemu dengan Ibu, masih banyak lagi pertemuan-pertemuan selanjutnya yang mungkin Ibu akan membuat saya menjadi lebih terkagum lagi dengan Ibu. 

0 comments:

Posting Komentar

 

Salazen Grum Template by Ipietoon Cute Blog Design