Rabu, 13 April 2016

Laskar Pelangi: Inisiasi

            Tidak perlu membicarakan sekolah kami yang begitu rapuh bahkan sentuhan hewan yang tidak sabar ingin kawin pun dapat meruntuhkannya. Sekolah kami memiliki enam kelas, saat pagi kelas itu digunakan untuk Sekolah Dasar sedangkan siang sekolah ini dijadikan untuk Sekolah Menengah Pertama. Sembilan tahun kami bersekolah di Sekolah ini dengan susunan bangku yang sama dan teman dan guru yang sama pula. Kami kekurangan guru dan siswa, di Sekolah kami bahkan tidak memakai seragam. Kotak P3K pun tidak tersedia, maka apabila terdapat anak murid yang sakit guru pun akan memberi kami pil besar dengan tulisan APC. Obat legendaries di Belitong yang dipercayai dapat menyembuhkan segala macam penyakit.
                Sekolah kami tidak pernah didatangi oleh pejabat ataupun tukang yang sekedar berjualan. Satu-satunya orang yang akan berkunjung ke Sekolah kami hanyalah pesuruh dari dinas pendidikan yang akan menyemprotkan DDT atau obat nyamuk di Sekolah kami. Kami bersorak kegirangan karena kepulan asap putih sesaat setelah asap DDT disemprotkan.

                Sekolah kami tidak dijaga oleh siapapun dan apapun karena memang tidak terdapat barang berharga pula yang dapat dicuri. Satu-satunya benda yang menandakan bangunan ini adalah Sekolah adalah tiang bendera dengan bamboo kuning dan sebuah papan tulis hijau yang tergantung miring SD MD Sekolah Dasar Muhammadiyah, lalu persis di bawahnya terdapat tulisan arab gundul yang berarti “menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar”. Tulisan itulah yang kami ingat hingga saat ini.

0 comments:

Posting Komentar

 

Salazen Grum Template by Ipietoon Cute Blog Design